Kaabah

MEKAH

Mulakan...

Mulakan harimu dengan zikirullah,
Mulakan solatmu dengan a`uzubillah,
Mulakan doamu dengan alhamdulillah,
Mulakan kerjamu dengan bismillah,
Mulakan amalmu dengan ikhlas lillah,
Mulakan taubatmu dengan keinsafan,
Mulakan silaturahimmu dengan mahabbah fillah,
Mulakan keazamanmu dengan restu Allah,
Mulakan rumahtanggamu dengan mencintai kerana Allah,
Mulakan pekerjaanmu untuk mendapat keredhaan Allah,
Kerana permulaan yang baik akan menentukan pengahkiran yang mulia


Saturday, October 11, 2008

Pakai Tudung....Tapi ketat...OK???

1. Menutupi seluruh badan, selain yang dikecualikan.

(Periksa terjemah Al Qur'an surat Al Ahzab: 59 dan AN Nur: 31).
Maka semua anggota tubuh bagi muslimah adalah aurat dan wajib ditutupi, kecuali wajah dan kedua telapak tangan karena tidak termasuk aurat, akan tetapi memakai stongan(stokin tangan) dan stokin adalah lebih baik kerana hukumnya sunah afdholiyah (yang utama).

2. Kainnya harus tebal tidak tipis (transparent)

Kerana dikatakan menutup aurat itu tidak disifatkan menutupi kecuali dengan kain yang tebal. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits, "Pada akhir umatku nanti akan ada wnaita-wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang, di atas kepala mereka seperti terdapat punuk unta, kutuklah mereka karena sebenarnya mereka adalah kaum wanita yang terkutuk" (HR Thabarani, Hadits Shohih).

Dan dalam riwayat lain ditambahkan:
"Mereka tidak akan masuk surga dan juga tidak akan memperoleh baunya padahal bau surga itu dapat dicium dari perjalanan yang amat jauh" (HR Muslim).

Maksudnya seorang perempuan yang memakai pakaian dengan kain yang tipis dan masih kelihatan auratnya . Kerana kainnya tipis maka pada hakikatnya dia itu berpakaian tapi telanjang, yang mendapat ancaman hadits tersebut.

3. Harus longgar, tidak ketat sehingga tidak menggambarkan sesuatu dari tubuhnya.

Kerana kalau pakaiannya ketat meskipun tebal, maka pakaian tersebut masih memberikan gambaran bentuk atau lekuk tubuh. Dengan demikian, hendaklah kaum wanita memakai pakaian yang tebal dan longgar dan tidak ketat.

4. Tidak diberi wangian dan perfum.

Hal ini berdasarkan hadis sahih dari Abu Musa Al Asy'ari berkata, Rasulullah bersabda:
"Siapapun perempuan yang memakai wangian, lalu dia melewati kaum lelaki agar mereka mendapatkan baunya, maka dia adalah pezina". (HR NAsai, Tirmidzi Abu Dawud, Ahmad dll)

Kerana hal itu akan mengundang fitnah dan menjadi pendorong seseorang untuk menzinainya (membangkitkan nafsu berahinya) dan juga dalam hadis Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
"Jika seorang perempuan keluar menuju masjid sedangkan dia memakai wewangian yang tercium baunya, maka Allah tidak akan menerima solatnya, sehingga dia pulang ke rumahnya kemudian mandi (terus solat)." (HR Al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya dan disahihkan Syaikh Albani).

5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki

Karena Rasulullah melaknat lelaki yang memakai pakaian perempuan dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, al Hakim dan Ahmad dan haditsnya sahih).

6. Tidak menyerupai pakaian perempuan kafir

Kerana hal tersebut akan menyeret pelakunya untuk meniru mode-model dan trend orang kafir dalam berpakaian juga dalam akhlaknya. Dan juga merupakan bentuk sumbangan kepada mereka kerana dia telah melestarikan dan menyebarkan budaya mereka dan kekafirannya.

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan kaum tersebut". (HR Ahmad sanadnya hasan). Dan juga hadits Rasulullah yang lain, "Barangsiapa yang memakai pakaian orang-orang kafir (pendeta, rahib dsb) atau menyerupai mereka maka dia bukan termasuk golonganku". (HRThabrani, hadits ini dhoif tetapi tidak mengapa kalau sebagai syahid/penguat).

Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang melarang untuk tasyabuh (menyerupai orang-orang kafir) baik dalam berpakaian, berhias, ibadah dll).

7. Bukan pakaian untuk mencari populariti(ketenaran) iaitu pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk mendapat perhatian masyarakat yang biasanya dipakai untuk berbangga-bangga dengan sikap angkuh dan sombong.

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mengenakan pakaian untuk mencari kebanggaan di dunia, maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan di hari kiamat kemudian membakarnya dengan api neraka" (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dengan sanad yang hasan).

Juga bukan merupakan pakaian perhiasan iaitu pakaian (perhiasan) yang biasanya dipakai kaum hawa untuk menarik perhatian kaum lelaki. Dan kerana ini pula kaum wanita banyak masuk ke dalam neraka (kerana mereka kalau keluar rumah dengan bertabarruj) dan tabarruj adalah perempuan yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya yang seharusnya ditutupinya. Kerana hal tersebut akan membangkitkan nafsu/syahwat kaum lelaki.

Maka perempuan yang bertudung tapi berpakaian ketat bererti dia belum sempurna dalam menjalankan kewajibannya iaitu menutupi aurat dan menunjukkan betapa lemahnya iman yang ada pada dirinya.


Berdasarkan hadis Nabi S.A.W. : “Ada dua golongan ahli neraka (penghuni neraka) dari umatku, yang aku belum melihat mereka sebelumnya (yakni kerana belum terjadi pada zaman Rasulullah S.A.W. ‘): (Yakni) (1). “Para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, mereka miring (yakni condong pada penyelewengan dan kesesatan) dan mengajak orang lain miring ( yakni mengajak para wanita lainnya agar sesat dan condong pada penyelewengan seperti dirinya). Kepala-kepala mereka (yakni rambut-rambut mereka) seperti punuk unta yang miring (karena adanya hiasan di rambut kepala mereka, seperti sanggul, pita dan berbagai perhiasan lainnya, tanpa menutupnya dengan jilbab-jilbab mereka). Mereka tidak akan masuk surga, bahkan mereka tidak akan mendapati bau harumnya surga, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian. "(HR. Muslim dan lainnya)
Pengertian : “Wanita yang berpakaian tetapi telanjang”, yaitu wanita yang mengenakan pakaian namun tidak menutup tubuhnya (yakni tidak menutupinya dengan sempurna, sehinggga nmasih nampak sebagian anggoata tubuhnya yang mestinya wajib di tutupi). Ia berpakaian tetapi pada hakikatnya tetap telanjang, seperti mengenakan pakaian tipis yang menampakkan warna kulitnya, seperti lengannya dan lain-lainnya.
Sesungguhnya pakaian wanita itu adalah yang menutupi tubuhnya, (yakni) yang tebal dan lebar, sehingga tidak tampak bentuk tubuhnya dan postur badannya. Wallahu a’lam.

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template